BREBES- Ratusan Warga Desa Gegerkunci Demo di Kantor Kades, Tuntut Maaf atas Pernyataan Menyinggung
BREBES- Ratusan Warga Desa Gegerkunci Demo di Kantor Kades, Tuntut Maaf atas Pernyataan Menyinggung
BREBES, JAWA TENGAH – delikjateng.com, - Ratusan warga Desa Gegerkunci, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Kepala Desa (Kades) Gegerkunci, Senin (15/12/2025). Aksi yang berlangsung damai ini ditujukan untuk menuntut permintaan maaf dari Kades Zamroni atas pernyataannya yang dinilai menyinggung warga saat acara pengajian beberapa minggu lalu.
Pemicu Kontroversi: Pernyataan di Acara Pengajian
Kontroversi dimulai pada hari Jumat (2/12/2025) ketika Kades Zamroni memberikan sambutan dalam acara pengajian yang diadakan di balai desa. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa dana yang digunakan masyarakat untuk menggelar pengajian sebaiknya dialihkan untuk memperbaiki jalan rusak di desa.
"Kalau uang yang dipakai buat pengajian, apalagi yang cuma sekadar berkumpul dan makan, lebih baik dipakai perbaiki jalan yang parah di Dusun Sembungan. Seperti itu kira-kira katanya," ujar Siti Nurhaliza, salah satu warga yang hadir dalam acara pengajian tersebut.
Pernyataan tersebut langsung memicu kekesalan di antara warga, terutama mereka yang melihat pengajian sebagai kegiatan keagamaan dan sosial yang penting untuk mempererat hubungan antarwarga. Banyak yang merasa perasaan mereka disakiti karena pernyataan itu dianggap merendahkan nilai kegiatan yang mereka gelar dengan sukarela.
Tanpa Permintaan Maaf, Warga Gelar Demo
Setelah acara pengajian, warga mengirimkan surat permintaan maaf kepada Kades Zamroni melalui perwakilan RT/RW. Namun, selama lebih dari seminggu, tidak ada tanggapan atau permintaan maaf yang diberikan. Karena itu, ratusan warga memutuskan untuk menggelar aksi unjuk rasa.
"Kita sudah menunggu lama, minta maaf secara pribadi juga tidak ada. Akhirnya, kita harus keluar beramai-ramai untuk menyampaikan keinginan ini," ujar Agus Damawi, koordinator aksi demo.
Selama aksi yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, massa membawa spanduk dengan tulisan seperti "Kades Harus Minta Maaf!", "Transparansi Anggaran Desa Segera!", dan "Layanan Administrasi Harus Lebih Baik!". Masyarakat mengikuti aksi dengan damai, hanya menyampaikan bunyi sorak dan membacakan pidato tanpa merusak fasilitas apapun.
Selain Maaf, Warga Tuntut Transparansi dan Peningkatan Layanan
Selain menuntut permintaan maaf secara terbuka, massa juga menyampaikan dua tuntutan tambahan:
1. Transparansi pengelolaan keuangan desa, terutama dana alokasi desa (DADes) yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan.
2. Peningkatan pengawasan terhadap kinerja perangkat desa, khususnya dalam pelayanan administrasi yang seringkali dianggap lambat dan tidak memuaskan.
"Kita juga ingin tahu, uang desa yang seharusnya dipakai perbaiki jalan, kemana saja diajak? Kenapa jalan masih rusak meskipun sudah ada pembangunan? Dan layanan bukti kelahiran, KTP, juga seringkali butuh waktu lama. Ini semua yang kita harapkan diperbaiki," tambah Agus Damawi.
Kades Zamroni Menanggapi, Janji akan Berbicara Langsung dengan Warga
Selama aksi demo, Kades Zamroni berada di dalam kantor dan menerima perwakilan warga. Setelah mendengar tuntutan, beliau menyampaikan bahwa ia tidak bermaksud menyinggung warga dan bersedia memberikan permintaan maaf secara terbuka.
"Saya sungguh menyesal jika pernyataan saya menyakitkan perasaan warga. Saya tidak bermaksud seperti itu, hanya ingin mengingatkan agar dana bisa dipakai untuk hal yang lebih mendesak. Saya bersedia minta maaf secara terbuka di depan semua warga besok pagi," ujar Kades Zamroni kepada perwakilan warga.
Beliau juga janji akan meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan desa dengan mengumumkan laporan penggunaan dana setiap bulan di papan pengumuman desa, serta memperbaiki kinerja perangkat desa dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Setelah mendengar janji tersebut, massa menyetujui untuk mengakhiri aksi demo dengan harapan janji Kades Zamroni akan ditepati.

Komentar
Posting Komentar