Lawan Banjir Rob, SMPN 3 Losari (Estilo) Terus Berprestasi di Tengah Keterbatasan*

 

"Tri Budi Hermanto kanan Kasek SMPN 3 Losari"


*Lawan Banjir Rob, SMPN 3 Losari (Estilo) Terus Berprestasi di Tengah Keterbatasan*


Brebes,- delikjatengnews.com - Letak geografis yang berada di wilayah pesisir tidak menyurutkan semangat sivitas akademika SMPN 3 Losari, atau yang akrab disapa Estilo, untuk mengukir prestasi. Meski harus berhadapan dengan ancaman banjir rob yang rutin menggenangi lingkungan sekolah, komitmen belajar-mengajar di sekolah ini tetap berjalan tegak. (17/12/2025).

Kepala SMPN 3 Losari, Tri Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa tantangan terberat biasanya muncul di penghujung tahun, sekitar bulan November hingga Desember. Puncak banjir rob sering kali bertepatan dengan momen krusial siswa, seperti Asesmen Sumatif (AS) Semester 1.

"Kemarin saat asesmen, ruang kelas dan selasar tergenang rob. Namun, kami berkomitmen ujian harus tetap jalan. Kami bekerja sama dengan Polsek setempat yang mengerahkan mobil operasional untuk menjemput anak-anak di kampung agar bisa sampai ke sekolah dengan selamat," ujar Tri Budi.

Harapan Melalui DAK Fisik 2026

Kondisi infrastruktur menjadi perhatian utama. Berdasarkan data sekolah, terdapat sedikitnya 29 ruang kelas yang membutuhkan perhatian serius. Tri Budi Hermanto menyebutkan bahwa pihak dinas telah memberikan lampu hijau melalui rencana bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada tahun 2026 mendatang.

"Kami berharap ada proses pembangunan, rehabilitasi, hingga peninggian ruang kelas dan perbaikan alur drainase. Rencananya tahun 2026 akan ada langkah penanggulangan rob secara permanen melalui koordinasi dengan Dirjen SMP dan dinas terkait," tambahnya.

Inovasi di Tengah Keterbatasan Anggaran

Mengelola sekolah dengan 1.025 siswa dan hampir 70 tenaga pendidik di zona langganan banjir tentu membutuhkan biaya ekstra. Tanpa adanya dana komite, sekolah harus memutar otak untuk membiayai operasional, termasuk pengadaan BBM untuk mesin penyedot air.

Setiap hari, mesin pompa harus bekerja sejak pukul 02.00 pagi untuk memastikan air rob surut sebelum kegiatan belajar dimulai. "Anggaran kami hanya dari BOS. Untuk BBM mesin penyedot itu lumayan menguras, tapi kami bismillah saja. Tantangan di sini adalah peluang untuk terus berprestasi," tegas Tri Budi Hermanto.

Lumbung Prestasi: Dari Kepala Sekolah Inovatif hingga Atlet Dayung

Meski dijuluki sekolah pinggiran, prestasi Estilo justru "melangit". Tri Budi Herwanto sendiri tercatat pernah meraih gelar Juara 1 Kepala Sekolah Inovatif dan Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten Brebes.

Di bidang olahraga, Estilo memanfaatkan kondisi alam pesisir menjadi keunggulan. Sekolah ini kini tengah mempersiapkan atlet untuk kejuaraan dayung tingkat Jawa Tengah.

"Kami memanfaatkan tambak yang ada untuk latihan dayung, bekerja sama dengan PODSI dan KONI Kabupaten Brebes. Dayung adalah cabang olahraga unggulan kami," jelasnya.

Sinergi yang kuat antara guru, yang mayoritas merupakan warga lokal dan tenaga P3K, menjadi motor utama penggerak sekolah. Bagi mereka, Estilo bukan sekadar tempat kerja, melainkan harapan bagi masyarakat Prapag Lor dan sekitarnya untuk meraih masa depan yang lebih baik, terlepas dari pasang surut air laut yang menghantui setiap hari.

Red/Teguh

Comments